Minggu, 07 Juni 2020

Cara PIN Fried Chicken Kembangkan Bisnisnya

Seperti jamur di musim hujan, hampir di setiap sudut tempat terdapat gerai penjual ayam goreng krispi. Hal ini menunjukan persaingan antar pelaku usaha semakin ketat.

CEO Pin Chicken Zainal Fahmi mengakui dunia bisnis ayam goreng krispi sangat ramai mulai dari pelaku besar berskala global hingga kecil. Bahkan, bisnis ini juga mulai disentuh oleh kalangan artis dan tokoh terkenal.

"Kami masih pemain baru tapi kue nya sangat besar jadi peluangnya masih sangat luas," ujarnya di Bandung, Sabtu (2/3/2019).

AYO BACA : Pin chicken, Santapan Aneka Ayam Krispi Lezat Kekinian

Menurutnya, bisnis ayam goreng krispi masih menjanjikan terlihat dari respon positif masyarakat. Pin Chicken yang diresmikan pada 1 November 2018 lalu ini kini telah punya dua gerai.

Demi bisa bersaing, pihaknya mengedepankan kualitas produk yang prima agar bisa memuaskan pelanggan.

"Kami masih pemain baru tapi kue nya sangat besar jadi peluangnya masih sangat luas," ujarnya di Bandung, Sabtu (2/3/2019).

Menurutnya, bisnis ayam goreng krispi masih menjanjikan terlihat dari respon positif masyarakat. Pin Chicken yang diresmikan pada 1 November 2018 lalu ini kini telah punya dua gerai.

Demi bisa bersaing, pihaknya mengedepankan kualitas produk yang prima agar bisa memuaskan pelanggan.

Selain itu juga, kata dia, faktor harga yang terjangkau menjadi kunci utama untuk menyasar pangsa pasar low middle. Adapun range harganya mulai dari Rp7.500 hingga Rp125.000 untuk full paket.

"Kami masuk ke pasar menengah ke bawah dan menyasar ke wilayah permukiman," katanya.

Agar bisnis bisa tumbuh lebih cepat, Pin Chicken menggandeng d'Besto yang telah punya pengalaman lama. Kerjasama ini akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak karena punya pangsa pasar yang berbeda.

"Bunda Eva sebagai salah satu pemilik d'Besto telah support kita sejak lama mulai dari terutama dalam sharing pengalaman. Kini, kami pun didukungan dari sisi operasional," ucapnya.

Tahun ini, Zainal menargetkan perusahaanya mampu membuka 60 gerai di Bandung dan Jakarta. Agar ekspansi semakin masif, pihaknya menerapkan sistem kemitraan dan franchise.

Khusus untuk kemitraan, kata dia, pihaknya membidik kalangan pekerja yang ingin menjadi investor Rp120 juta hingga Rp350 juga dengan perhitungan break even point (BEP) selama 2 tahun.

"Melalui program kemitraan, kami berupaya menumbuhkan pelaku UMKM. Investor tidak perlu capek ke lapangan karena kita yang akan bantu kelola, bahkan laporan keuangan bisa dilihat secara realtime," pungkasnya.
(Sumber : ayobandung.com - dimuat Sabtu, 2 Maret 2019)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.