Selasa, 09 Februari 2010

Ternyata Banyak Orang Yang Memilih Untuk Sabar Dalam Keterpurukan Hidup, Seperti Apa Mereka?

Betapa kagetnya Anda. Anda mungkin baru mendengar bahwa ternyata ada banyak orang yang memilih untuk sabar dalam keterpurukan hidup.

Untuk saat ini mungkin kedengarannya mustahil jika ditengah hiruk pikuk jaman yang seakan-akan tidak lepas dari adanya uang tapi justru ada orang yang memilih untuk hidup dalam kekurangan.

Anda mungkin tidak ragu lagi bahwa tidak banyak yang bisa dilakukan jika tidak ada uang. Naik angkot butuh uang, naik ojek butuh uang, belanja dapur butuh uang, jajan anak butuh uang, biaya sekolah pake uang, beli baju butuh uang.

Belum termasuk keinginan lainnya yang membutuhkan uang lebih besar. Apapun sepertinya butuh uang. Tidak ada uang tidak bisa berkutik.

Mungkin Anda bertanya, “apakah mungkin ada banyak orang yang memilih hidup sabar dalam kekurangan? Ya ada dan saya katakan “banyak.”

Anda akan mendapat gambarannya sebentar lagi supaya Anda bisa memeriksa diri sendiri sehingga Anda yakin tidak menjadi salah satu dari mereka.

Alasan ini lah tulisan ini saya buat untuk pembaca setia www.sunaryosaripudin.blogspot.com.

Ada beberapa hal yang bisa Anda amati orang yang termasuk memilih untuk sabar dalam keterpurukan.

1. Orang yang pikirannya sering dikalahkan oleh bisikan negatif dan pesimis.
Ciri yang paling bisa diamati adalah kata-katanya. Anda sudah bisa memastikan seseorang itu terlalu didominasi bisikan negatif atau pesimis jika ia mengeluarkan kata-kata: Ah mustahil, itu tidak mungkin, yang lain juga gagal, aku sepertinya tidak bisa.

Ia tidak sangup ingin jadi apa saat usia 30 th, 40th, 50 th. Memimpikannya saja tidak sanggup apalagi membuatnya jadi kenyataan.

Padalah pikiran tidak terbataslah titik awal seseorang bisa berhasil. Ia punya mimpi besar yang sudah diraih pada usia 40 tahun, atau 50 tahun.

Ia bisa melihat dirinya sudah punya apa dan sudah jadi siapa diusia 40 tahun meskipun saat ini bisa jadi ia masih umur 20 tahun dan secara kenyataan terlihat mustahil. Namun ia sanggup bermimpi dan mimpinya tidak tergoyahkan oleh kenyataannya saat ini.


2. Orang yang batinnya terlalu didominasi oleh suara-suara tajam yang melemahkan dirinya.
Ketika Anda akan mencoba sesuatu biasanya akan Ada bisikan, “Hei.. apakah Anda lupa sipulan juga gagal melakukan ini”.” Hei...buat apa melakukannya, gak akan berhasil, cuma buang-buang uang saja”.

“Hei tunggu aja sampai Anda merasa benar-benar yakin dan waktunya pas.” Dan jutaan bisikan lainnya yang terus memberondong. Suara-suara yang mencoba untuk mengalahkan dan melemahkan Anda sampai akhirnya Anda menyerah inilah yang disebut suara tajam. Anda dan saya memiliki suara tajam ini.

Tahun 2004, penghasilan saya hanya 350ribu sebulan. Kini keadaan saya jauh lebih baik. Kondisi finansial saya melonjak tinggi puluhan kali lipat.

Tahun 2007 penghasilan saya diatas 2juta sebulan. Tahun 2009 penghasilan naik lagi jadi 6 – 8 juta perbulan. Bahkan pernah mencapai angka 15 juta sebulan.

Kini, tahun 2010, sekitar pertengahan tahun sudah diperhitungkan penghasilan saya bisa sekitar 10 juta. Ini diluar penghasilan saya dari usaha sampingan dan bisnis internet saya. Alhamdulillah.

Pengalama pahit manis ini saya tuangkan di ebook Ciptakan Uang Deras Anda. Sebuah laporan pengalaman saya yang memuat cara saya mencapai semua itu sehingga hanya dalam 4 tahun bisa menjadikan saya berpenghasilan 6 – 8 juta perbulan. Itung-itung raport perjalanan financial saya.

Di antara rahasianya adalah saya menerapkan rumus ini. Saya terapkan rumusan ini walau terkesan sederhana. Saya tidak boleh termasuk salah satu orang yang secara tidak saya sadari menjadi orang yang memilih untuk sabar dalam keterpurukan hidup.

Saya tidak mau hidup dalam keterpurukan. Saya akan lebih bahagia jika hidup makmur dan banyak uang. Ini pikir saya.

Makanya coba saya terapkan rahasia-rahasia yang saya dapatkan ini dalam hidup saya. “Saya memeriksa diri untuk memastikan bahwa saya tidak termasuk salah satu dari mereka dan mencari tahu apa yang harus dilakukan agar tidak termasuk kedalam salah satunya.” Hasilnya alhamdulillah.

3. Orang yang tidak sanggup menunda keinginan.
Jaman sekarang apa yang tidak ada. Semua bisa dimiliki jika uangnya ada. Sayangnya tidak sedikit orang yang mekasakan keinginan padahal uang yang mereka miliki pas-pasan.

Mereka membeli baju merek baru padahal uang itu buat makan besok. Ia senang belanja ini itu padahal biaya uang itu buat sekolah anak, dsb. Gaya hidup mereka melebihi kemampuan mereka dalam menghasilkan uang.

Ia lebih mementingkan gaya hidupnya terpenuhi dari pada terlebih dahulu menyimpannya dalam sebuah investasi. Ia lebih memilih baju dari pada sebuah buku yang bisa membuat penghasilannya bisa terangkat.

Orang seperti ini biasanya tidak kuat menjalani proses ketika ada sebuah resiko kesulitan hidup menghampirinya. Mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Ia tidak sanggup menunda keinginannya.

Contoh di bawah ini mungkin bisa membantu Anda.
Ada dua orang Anak bernama Roni dan Jaya. Roni menginginkan mobil-mobilan yang harganya dua ribu. Jaya juga sama.

Suatu hari ibunya memberinya uang sebanyak dua ribu untuk jajan hari itu. Ia gembira bukan main karena pasti bisa membeli mobil-mobilan tersebut. Ia ceria bukan main. Apa yang ia lakukan?

Ia langsung lari menuju toko mainan dan membeli mobil-mobilan yang ia inginkan. Ia kini bisa memiliki apa yang ia inginkan hanya saja ia tidak bisa jajan untuk hari itu.

Jaya pun menginginkan hal yang sama yakni mobil mainan. Ia pun diberi uang jajan oleh ibunya sebanyak 2 ribu. Pas dengan harga mobil yang ia inginkan. Ia berpikir, “ Kalau uang ini saya belikan langsung buat mobil-mobilan, saya tidak bisa jajan dong?”

Setelah itu ia berlari menghampiri anak-anak lain yang sedang berkumpul dan bermain bersama. Mereka adalah teman-teman bermain jaya. Jaya menghampiri mereka dan berkata, “Hei temen-temen siapa yang mau jajan?”.”sayaaaa”. Jawab mereka. “Tapi tanggung nih lagi asyik main”. Ungkap mereka.

“Gimana kalau saya bawa jajanan, beli dari saya yaaa” ungkap Jaya menawarkan diri. “Beli snak aja gimana?”tanya Jaya. “Apa aja deh yang penting jajan”. Jawab mereka. “Siapa aja nih yang bakal jajan?”tanya Jaya. “Kalau ada kita semua mau beli”. Jawab mereka. Kesempatan ini tidak di sia-siakan.

Jaya langsung lari menuju ke sebuh toko sembako yang jaraknya sekitar 15 menit dari tempat anak-anak bermain. Setelah sampai disana ia menanyakan berapa harga satu pak snack.

Ia menunjuk ke salah satu jenis snack yang isinya ada 10 bungkus. “Yang itu satu pak isinya 10 bungkus, harganya 4 ribu, mau?”. Tanya pemilik toko.” Mendengar apa yang dikatakan pemilik toko Jaya kelihatan sedikit lemes karena uangnya tidak cukup.

“Kenapa Jay”. Tanya pemilik toko yang kebetulan sudah kenal Jaya. Jaya terkejut. “Ah enggak” jawab Jaya sambil sedikit kaget. “Tadinya saya mau beli satu pak, tapi uangnya tidak cukup. Ada temen-temen saya yang siap membeli snack ini dari saya,” keluh Jaya. “oooh..Cuma itu” sahut pemilik toko.

“Kamu kan sudah sering ke toko saya beli belanja dapu ibumu, jadi kenapa harus bingung, bayar aja dulu sebagian, sisanya bisa sore atau besok, kalau kamu mau!”Wajah jaya spontan bersinar. Ia sangat gembira tiada bandingnya.

Setelah ia dapatkan satu pak snack itu, ia langsung berlari kencang menuju teman-temannya yang tadi main. Semua snack habis dibeli mereka. Ia mendapat untung seribu.

Besoknya nya ia lakukan lagi, lagi dan lagi kepada teman-temannya juga. Keuntungannya ia masukkan ke dalam sebuah kotak bekas susu yang ia temukan dipinggir jalan.

Ia tidak mau membukanya selama 10 hari. Akhirnya setelah dibuka ia bahagia bukan main karena uang hasil dari keuntungannya ada lima ribu.

Ia bisa membeli mobil mainan yang ia inginkan bahkan yang lebih bagus. Sekian.

Cerita itu hanya cerita fiktif yang coba saya karang dengan harapan Anda mendapat gambaran lebih detail dan lebih jelas mengenai maskud dari uraian saya.

Dengan sebuah cerita maka biasanya orang lebih mudah menerima sebuah gambaran lebih menyeluruh dan jelas juga tahan lama. Saya harap Anda juga demikian.

Anda bisa saja beda pendapat atau pandangan terhadap tulisan yang baru saja Anda baca.

Apa tanggapan Anda mengenai tulisan ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.