Sabtu, 06 Juni 2020

Crispyku Fried Chicken Gunakan Jurus Waralaba Harga Murah

Bisnis waralaba Crispyku Fried Chicken semakin banyak diminati oleh para pelaku usaha di Indonesia. Sejak pertama kali berdiri pada 2010 lalu, merek yang digawangi oleh Alexander Theo ini telah melahirkan ratusan mitra sukses dari berbagai latar belakang yang ada. Ini sekaligus menjadi kekuatan tersendiri bagi Crispyku untuk tetap eksis di kategori kuliner ayam goreng.

Salah satu mitra Crispyku cabang Pesona Anggrek, Bekasi Utara, Fatmawati mengatakan alasan utama dirinya bergabung menjadi mitra Crispyku adalah paket waralabanya yang terbilang murah dibanding dengan yang lain. Meskipun ditempatnya banyak kompetitor, tapi ternyata hal itu bukanlah suatu hambatan baginya untuk tetap eksis menjalankan bisnis ini.

“Terus terang kompetitornya itu ditempat saya banyak banget. Jaraknya itu dengan saya tidak sampai 500 meter. Tapi alhamdulillah sampai sekarang masih jalan,” tuturnya saat berbincang dengan wartawan INFOBRAND.ID di kantor Crispyku di Green Sedayu Bizpark, Rabu (12/9/2018) kemarin.

Fatmawati sendiri telah menjadi mitra Crispyku sejak tahun 2014 lalu. Dimana dia mengaku rata-rata bisa menjual 10 sampai 12 ekor ayam perharinya dengan omset kurang lebih Rp1 jutaan.

“Awal gabung itu saya cuma bisa jual 3 sampai 4 ekor ayam saja, dan itu berlangsung selama 4 bulanan. Setelah itu naik terus sampai sekarang,” kisahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Yopi Andri Wibowo cabang Kemanggisan, Jakarta Barat turut berbagi kisah awal mula dirinya bergabung dengan Crispyku. Setelah berkali-kali ditolak dengan waralaba merek lain, akhirnya dia dan istrinya menjatuhkan pilihannya pada Crispyku.

“Awalnya saya ditolak terus sama waralaba merek lain. Alasannya lokasinya terlalu berdekatan dengan yang duluan buka. Hingga akhirnya saya browsing di internet, ketemulah Crispyku. Kemudian saya coba rasanya dan ternyata cocok. Setelah dipertimbangkan dengan istri akhirnya saya buka paket yang modern saat itu,” kata Yopi yang memulai usaha ini sejak Juni 2015 lalu.

Dalam sehari, dia mengaku bisa menjual hingga mencapai 20 ekor perharinya dengan omset kurang lebih Rp2 jutaan. Bahkan menurut pengakuannya, berkat usahanya itu dia bisa membeli sebuah mobil dan rumah baru.

Dari kedua mitra tadi, Heri Kustianto Sanjaya yang dianggap paling senior. Sudah lima tahun bergabung dengan Crispyku, hingga kini dia sudah memiliki 3 cabang yang semuanya ada di Cengkareng.

Mantan manager supermarket ini merupakan tipikal orang yang tidak langsung percaya begitu saja dengan janji manis yang ditawarkan Crispyku. Hingga akhirnya dia melakukan pembuktian dengan mencoba produk Crispyku di salah satu outlet di Daan Mogot.

“Saya belum percaya kalau belum saya buktikan sendiri. Akhirnya saya buktikan di outlet yang ada di Daan Mogot, saya rasakan ayamnya dan itu luar biasa banget. Akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dengan Crispyku,” jelasnya.

Setiap harinya, Heri mengaku bisa menjual 20 sampai 25 ekor ayam, bahkan terkadang dia bisa menjual sampai 30 ekor perharinya.

Crispyku sendiri masih terus membuka peluang usahanya bagi calon mitra yang ingin bergabung. Ada 4 paket nilai investasi yang ditawarkan yaitu paket modern Rp20 juta, paket exclusive Rp26 juta, paket istimewa Rp49 juta dan paket mini resto Rp250 juta. Dimana untuk tahun pertama dan kedua tidak ada royalty fee. Sementara di tahun ketiga baru dikenakan royalty fee sebesar Rp2,5 juta per tahunnya.

Sampai September tahun ini, Crispyku sudah membuka sekitar 65 outlet. Sehingga totalnya mencapai kurang lebih sekitar 700-an outlet di seluruh Indonesia.
(Sumber : infobrand.id - dimuat 14 September 2018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.