Senin, 13 April 2020

DI DAERAH INI RATUSAN RIBU PEKERJA SUDAH KENA PHK

BILA SUDAH TAHU MAKA AKAN LEBIH PUNYA WAKTU BANYAK UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI.

Suka atau tidak suka sudah ratusan ribu pekerja baru-baru ini dikabarkan sudah terkena PHK. Tidak ada yang menginginkan dirinya di PHK tapi kenyataanya situasi terbaru menunjukkan adanya PHK besar-besaran di puluhan ribu perusahaan.

BSM akan Jadikan Ekonomi Kreatif Sebagai Primadona | Republika Online
Sumber gambar : republika.co.id

Tetaplah tenang sambil bersiap diri atas apapun yang mungkin akan terjadi. Persiapkan kemungkinan terburuk sehingga menjadikan anda sudah siap dengan segala sesuatunya.

Bagaimana di tempat lain dan di skala Global?

Silahkan amati lebih lengkapnya!

Di Indonesia 
Dilansir dari liputan6.com, sejumlah daerah mengumumkan jumlah pekerja yang terkena PHK. Di Jakarta misalnya, melalui akun resmi Instagram @disnakertrans_dki_jakarta, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta melaporkan 162.416 pekerja dirumahkan dan kena PHK.

Pekerja tersebut berasal dari 18.045 perusahaan. Rinciannya, 30.137 dari 3.348 perusahaan terkena PHK dan 132.279 dari 14.697 perusahaan terpaksa dirumahkan untuk sementara waktu.

Pekerja tersebut berasal dari 18.045 perusahaan. Rinciannya, 30.137 dari 3.348 perusahaan terkena PHK dan 132.279 dari 14.697 perusahaan terpaksa dirumahkan untuk sementara waktu.

Tak jauh dari ibu kota, Kabupaten Bogor mencatat ada 82 karyawan di PHK. Selain itu, 1.467 pekerja dirumahkan tanpa dapat gaji.

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja Disnakertrans Kabupaten Bogor, Budi Mulyawan menyatakan, ada 70 perusahaan di Kabupaten Bogor yang merumahkan dan melakukan PHK.

Bisa diduga, PHK dan merumahkan karyawan sementara imbas lesunya dunia industri yang menyebabkan perusahaan melakukan efisiensi. Jumlah ini masih bisa bertambah karena pelaporan masih dibuka hingga waktu yang belum ditentukan.

Disnakertrans Jawa Barat, juga mendata 1.476 perusahaan yang terdampak pandemi Corona. Dari jumlah itu, ada sekira 53.465 pekerja yang dirumahkan hingga kena PHK.

Kepala Disnakertrans Provinsi Jabar, Ade Afriandi, menjelaskan 53.465 pekerja yang terdampak tersebut memiliki nasib yang berbeda-beda. Sebanyak 34.365 orang di antaranya diliburkan, 14.053 pekerja dirumahkan, dan 5.047 pekerja kena PHK.

"(Data) ini masih bersifat sementara, karena masih banyak berlangsung perundingan antara pihak perusahaan dan pekerja," kata Ade.

Dari Sumatera, data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palembang, menemukan terhitung sejak 5 April 2020, jumlah pekerja yang dirumahkan atau kena PHK mencapai ribuan orang.

“Sebanyak 1.262 pekerja di Palembang yang di-PHK maupun dirumahkan, akibat dampak dari terbatasnya aktivitas perekonomian sejak merebaknya kasus COVID-19,” ujar Kepala Disnaker Kota Palembang, Yanuarpan Yanny melalui Kabid Hubungan Industrial Fahmi Atta.

Ribuan pekerja yang diputuskan kontrak kerja ini, bekerja di lebih dari 400 perusahaan yang berdomisili di Kota Palembang.

Perusahaan yang paling banyak menyumbang angka PHK, yaitu sektor perdagangan besar hingga mikro. Seperti rumah makan, tempat hiburan, mal dan perhotelan. Untuk sektor jasa juga berdampak besar, seperti ojek dan buruh harian.

"Alasan perusahaan merumahkan para pekerjanya, karena kemampuan perusahaan yang terbatas. Sehingga tidak mampu menutupi biaya operasional," katanya.

Potensi PHK Secara Global
Organisasi Buruh Internasional (ILO) melaporkan, 81 persen dari tenaga kerja global yang berjumlah 3,3 miliar, atau 2,67 miliar saat ini terkena dampak penutupan tempat kerja.

"Para pekerja dan dunia usaha sedang menghadapi bencana, baik di perekonomian maju dan berkembang," ujar Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder, dalam keterangan resminya.

ILO memperkirakan, krisis virus corona pada kuartal II 2020 dapat mengurangi 6,7 persen jam kerja di tingkat global, atau setara dengan 195 juta pekerja penuh waktu.

Bahkan menurut ILO, wabah virus corona merupakan krisis global terburuk sejak Perang Dunia II. "Ini merupakan ujian terbesar dalam kerja sama internasional selama lebih dari 75 tahun," kata Ryder.

Berdasarkan studi terbaru ILO, sebanyak 1,25 miliar pekerja yang berada di sektor paling terdampak tersebut berisiko terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengurangan upah serta jam kerja.

"Banyak dari mereka berada dalam pekerjaan yang berupah rendah dan berketerampilan rendah, sehingga hilangnya pendapatan secara mendadak menghancurkan kehidupan mereka," ungkap Ryder.

Demikian info dari liputan6.com. Maka siap-siap lah atas apapun yang akan terjadi. Berdoa lah supaya mendapat yang terbaik sambil mempersiapkan diri begitu tiba-tiba PHK menimpa.

Belajar beberapa skil atau keterampilan tertentu yang bisa menjadi peluang memulai usaha bisa anda lirik.

Dan teruslah berdoa supaya pandemi ini cepat berlalu dan ada kebaikan yang lebih besar lagi setelah ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.