Selasa, 02 April 2013

Mengajak Kaum Muda Mencintai Alam

Sekarang ini anda pasti sudah merasakan bagaimana teriknya panas pada siang hari bila dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Bumi kita semakin hari semakin panas, ini tidak lain karena disebabkan semakin berkurangnya luas hutan dunia.

Luas hutan di dunia semakin berkurang dari 78% menjadi 30% saja, persentase tersebut sangat mengkhawatirkan.

Oleh karena itu banyak Negara-negara di dunia melakukan pertemuan untuk membahas kerusakan lingkungan hutan. Tapi tetap saja kerusakan lingkungan masih saja terjadi. Akibat dari kerusakan hutan sangat terasa dampaknya bagi kehidupan di dunia, salah satunya adalah Global Warming yang lagi hangat diperbincangkan.

Bagaimana kondisi hutan di Indonesia? Berdasarkan data dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia, Di Indonesia saja kita kehilangan hutan seluas 2,1 juta hektar setiap tahunnya. Bisa dibayangkan bagaimana nasib hutan 100 tahun ke depan. Kemungkinan anak cucu kita tidak bisa lagi menikmati beragamnya keindahan hayati dan margasatwa yang dimiliki oleh Indonesia dan semakin panasnya bumi yang kita tempati ini.

Sudah begitu sering kami melihat betapa seenaknya penumpang mobil membuang sampah dari dalam kendaraan pada saat mobil melaju. Seperti tanpa merasa berdosa. Kebiasaan ini tentu kebiasaan sangat buruk. Menunjukkan sebuah kenyataan bahwa mobilnya lebih berharga dibanding harga diri orang yang ada di dalam mobil tersebut.

Menahan diri untuk tidak membuang sampah semabarangan seperti kasus di atas mungkin termasuk langkah sederhana yang bisa dilakukan siapapun untuk mencintai alam. Dan kami meyakini  bahwa menahan diri untuk tidak membuang sampah semabarangan dengan tidak melakukan perbuatan bodoh tadi merupakan langkah yang terhormat.

Ketika masih aktif sebagai santri karya di Daarut Tauhiid Bandung sekitar tahun 2004, penulis masih ingat apa yang senantiasa di sampaikan oleh Aa Gym (panggilan K.H. Abdullah Gymnastiar) mengenai pentingnya TSP.  T = Tahan Buang Sampah Sembarang; S = Simpan Samaph Pada Tempanya; P = Pungut Sampah Insya Allah Sedekah). Karena itu alangkah sangat bijaksana bila kita mulai mengenalkan kepada anak-anak kita dan generasi muda untuk mencintai alam.

Berbicara mengenai mencintai alam, di Cikarang sudah ada Kelompok Pecinta Alam Dan Lingkungan Hidup (KPALH)  SAPUJAGAT CIKARANG. Anggotanya rata-rata kaum muda dan mereka bergabung secara sukarela. Untuk menjadi anggota biasa diperlukan tahapan materi dan pengenalan program, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan dan latihan dasar kepecinta alaman. Kami yakin generasi muda lah kunci pelestarin hutan dan lingkungan.

"Sapujagat Cikarang bukan hanya sebatas pada kegiatan hobi atau penikmat alam. Ada peran penting lainnya, seperti membangun kesadaran masyarakat untuk mencintai alam dan melibatkan diri dalam pelestarian alam.

Terkait dengan kepemudaan, Sapujagat Cikarang, merupakan sebuah wadah bagi kaum muda untuk menempa diri sehingga mereka mampu menemukan potensi dirinya sendiri. Setidaknya membantu membentuk mental mereka. Mereka menjadi lebih berani, lebih percaya diri dan memiliki sikap pandangan yang positif.

Dengan menjadi anggota KPALH SAPUJAGAT CIKARANG semoga terlahir generasi yang memiliki kualitas karakter yang baku (baik dan kuat).

Cikarang saat ini menjadi Zona Ekonomi Internasional. Sebagai sebuah kawasan Industri terbesar di Asia Tenggara, tentu melahirkan peluang yang sangat banyak. Namun tak lupa juga memicu sebuah persaingan yang ketat bahkan bisa jadi dilakukan dengan menghalalkan segala cara. Perkembangan jaman yang semakin maju dengan dinamikan kehidupan sosial yang sangat keras dan penuh persaingan ini tentu karakter baku menduduki peran sangat vital.

Sebuah kekuatan tanpa karakter baik akan sangat berbahaya. Begitupun sebaliknya, karakter baik saja tidak cukup tanpa adanya karakter kuat. Karakter baik akan menjadi mandul ketika tidak ada kekuatan. Yang dimaksud karakter kuat disini tentu mencakup berbagai dimensi. Seperti : Kuat secara karakter, kuat secara financial, kuat secara diplomasi, kuat secara kemitraan dan sinergi, kuat secara opini dan citra, dsb.

KPALH SAPUJAGAT CIKARANG setidaknya diharapkan dapat melahirkan pribadi-pribadi yang berkarakter baik seperti : bersikap positif, berempati kepada sesama dan mencintai lingkungan) dan karakter kuat secara mental seperti : berani, percaya diri, mandiri dan visioner.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.