Minggu, 06 Juni 2010

Menggarap Proyek Skala Besar

Apakah Anda sudah pernah menggarap proyek skala besar atau setidaknya terlibat di dalamnya? Bagaimana jika Anda yang ternyata pemilik mega proyek itu?

Anda mungkin terkejut ketika Anda coba melihat orang-orang yang se-usia dengan Anda ternyata mampu lebih unggul di banding Anda.

Ada beberapa kemungkinan yang muncul dalam benak-pemikiran seseorang ketika melihat kejadian seperti ini. Pertama mungkin merasa iri secara negatif. Saya ogah membahas yang satu ini ah. Kedua, Mungkin Anda penasaran "kok bisa ya ia seperti itu", padahal dulu satu sekolah dengan Anda. Setelah berpisah beberapa tahun tahu-tahu ia sudah jadi orang dan punya segalanya. Sementara Anda malah kerepotan. CUkup dua kondisi ini yang saya ungkapkan, yang bisa jadi ada kemungkinan lain yang muncul.

Tak hendak panjang lebar saya berbasa basi dengan Anda. Karena saya ingin mengatakan kepada Anda secara sungguh-sungguh bahwa Anda pun bisa punya mega proyek. Ya mega proyek dengan sasaran DIRI ANDA. Haaaaaaaah diri Anda???

Betul...siapa pun bisa punya mega proyek. Mega proyek ini di sebut master plant. Dan memang seharusnyalah setiap orang punya mega proyek untuk membangun Diri nya SENDIRI.

Saya pun punya MEGA PROYEK yang sedang di garap. Mega Proyek ini coba akan saya perlihatkan seperti seorang ARSITEK. Sebagai lulusan program Arsitektur UPI saya coba untuk melihat ini dari segi kerja Seorang Arsitek.

Tapi sebelumnya saya ingin mengatakan kepada Anda apa sih mega proyek untuk diri Sendiri. Yaaaa......sebagaimana yang saya ketahui dari buku yang saya baca di toko buku Intermedia (Baca doang,beli enggak), saya menyebutnya Blue Print kesuksesan.

Ya Anda harus punya blue print kesuksesan.....ya Anda harus punya master plan kesuksesan. Kalau Seorang Arsitek hasilnya berupa gambar, kalau Anda berupa tulisan.

Satu saja syarat untuk membuat blue print kesuksesan Anda yakni.....buang rasa TIDAK MUNGKIN dan ANGGAP SEMUA itu MUNGKIN. Tanpa ini Anda tidak Akan dapat membuat Master Plan kesuksesan Anda. Anda hanya akan membuat denah WC, itu pun tanpa bisa Anda wujudkan. Sekali lagi syaratnya hanya satu buang rasa TIDAK MUNGKIN dan ANGGAP SEMUA itu MUNGKIN. Jangan pikirkan bahwa dihadapan Anda saat ini penuh rintangan atau resiko. Ini bisa dipikirkan solusinya nanti.

Anda Tadi sudah melihat sedikit prolog dari saya.

Dengan memiliki Master Plan Kesuksesan maka apapun yang Anda lakukan akan terkontrol apakah ini masih ada kaitannya dengan bagian master plan Anda.

Bagi orang lain mungkin saja Anda melakukan sesuatu yang tidaka hubungannya dengan kesuksesan Anda. Karena Anda saat ini mungkin hanya menggambar WC. Padahal Anda sudah tahu bahwa dalam master plan Anda memang Ada WC-nya.

Master Plan memang terdiri dari ruang aula, masjid, rumah, tower air, taman luas, gerbang masuk, area parkir, tempat main anak, kolam renang, Area kebun hidroponik, Garasi mobil mewah Anda, tempat perhentian pesawat pribadi Anda, dst. Hanya saja saat ini Anda baru bisa membuat gambar WC dan hanya baru bisa membangun WC. Tetapi keseluruhan master plan sudah jelas Anda mengetahuinya secara utuh.

Mungkin Anda ingin tahu Proyek besar apa yang juga sekarang sedang saya garap. Saya sedang membangun salah satu dudut dari master plan saya pada bagian zona Online.

Di sudut master plan ini saya sedang membangun kerajaan Online dengan pendapatan PPC 1000 klik perhari. Di sampingnya sedang dibangun menara Download 10.000 unit download perhari atau dengan penghasil dollar dengan pencapaian 100.000 dolar pertahun. Inilah satu sudut master plan saya sebelum membangun sudut-sudut lainnya.

Dalam kehidupan nyata Anda tentu bisa mencoba menyadari keberadaan master plan ini begitu penting sehingga apapun yang Anda lakukan adalah membangun salah satu sudut atau bagian dari master plan hidup Anda.

Ketika tidak punya master plan kesuksesan (blue Print kesuksesan) mungkin Anda juga bingung Anda mau membangun Apa. Kalau pun bertindak maka tidak tahu apa yang sedang Anda bangun sehingga Anda tidak menghasilkan apa-apa kecuali rasa lelah di hari tua dengan penuh kesengsaraan.

Penulis : Sunaryo Saripudin S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.