Kita memandang rendah orang yang gagal. Memandang dengan sebelah mata kepada "mereka yang terpuruk". Gagal dianggap sebagai pantangan. Mengukur orang menurut "prestasi". Menilai tinggi "Kesuksesan" tetapi menilai sedikit atau bahkan tidak sama sekali terhadap "kegagalan".
Saya berani berkata bahwa kegagalan besar sebenarnya menghasilkan tokoh-tokoh besar. Begitu sedikit sekali jumlahnya, kalaupun ada, tokoh-tokoh besar yang tidak pernah mengalami kesulitan dan kegagalan dalam hidup.
Malahan, kegagalan menghasilkan sebegitu banyak tokoh besar sehingga saya berani berkata bahwa "nilai" kegagalan lebih besar daripada nilai kesuksesan.
Pentingnya "menang" terlalu diperbesar-besarkan sehingga lupa bahwa sebenarnya dengan "kegagalan" kita akhirnya menjadi pemenang yang lebih unggul.
Mengagung-agungkan kemenangan atau kesuksesan saja sangat berbahaya karena banyak yang telah mencoba dan gagal merasa kecewa. Karena gagal maka mereka lalu tunduk kepada kegagalan dan seterusnya tidak bersemangat untuk bangkit lagi. (2. Billi : 42)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.