Sudah banyak orang yang bergerak dalam bisnis online atau berbisnis melalui internet. Khususnya bagi mereka yang sudah mempunyai website atau blog sendiri. Dalam sebuah bisnis, terkadang orang menemukan bisnisnya tidak berjalan baik sesuai harapan. Mungkin saja mereka sudah mengeluarkan banyak modal seperti uang, tenaga dan waktu demi mencapai hasil akhir yang diimpikan. Namun, kenyataannya harapan mereka tidak selalu sesuai rencana dan justru mengalami penurunan.
Hal inilah yang membuat internet marketing menjadi sebuah yang penting dalam bisnis online. Banyak orang lalai mengenai sesuatu yang perlu diperhatikan dalam berbisnis adalah jalan prosesnya bukan hanya terfokus dengan hasil akhirnya. Mungkin saja faktor ini menjadi salah satu dari alasan kegagalan.
Funnel marketing atau disebut juga dengan pipeline marketing adalah proses tahapan yang harus kita lalui untuk bisa mendapatkan penjualan. Funneling marketing juga merupakan salah satu teknik dalam pemasaran online. Pada tahap awal kita akan bisa mengundang traffic untuk mendapatkan kontak dan mengubahnya menjadi sebuah prospek sehingga pada akhirnya mampu close the deal.
Kita harus ingat bahwa digital marketing yang semakin pesat turut andil merubah proses manusia dalam membeli barang. Jika dulu manusia membeli barang dengan cara mendatangi langsung toko dan berinteraksi langsung dengan penjualnya, sekarang banyak orang-orang yang membeli barang tanpa bertatap muka dengan penjualnya. Orang di masa kini tinggal melihat website atau sosial media tempat sebuah brand atau toko online yang mereka sukai serta menjual produk yang mereka butuhkan.
Jadi, keputusan seorang konsumen untuk bisa membeli sebuah produk menjadi lebih panjang berasal dari dunia online juga. Awalnya mereka akan melihat iklan, baru saat tertarik mereka akan mencari tahu lebih mendetail mengenai sebuah produk, melalui sosial media atau website yang kita miliki. Dalam tahapan ini biasanya para calon konsumen akan bertanya-tanya terlebih dahulu kepada customer service atau ke pemilik toko. Jika sudah yakin, barulah mereka bisa membelinya secara deal.
Sales funneling ini merupakan proses untuk menggiring para calon konsumen menjadi aware (melihat) iklan atau promosi dengan closing hingga berujung pada pembelian. Untuk bisa membuat calon pembeli melakukan transaksi penjualan, kita harus bisa memberikan perhatian lebih terhadap funnel marketing. Dengan memperhatikan berapa banyak perawatan sekaligus perhatian yang harus disediakan untuk bisa meningkatkan funneling kita. Agar bisa menghindari peluang keretakan, serta kebocoran yang bisa terjadi kapan saja. Jika hal ini terjadi, maka bisa menyebabkan lead berkualitas baik, pergi begitu saja tanpa terjadi transaksi pembelian terlebih dahulu.
Selanjutnya adalah customer journey, yaitu proses seseorang sebelum memutuskan membeli sesuatu. Hal ini menjadi alasan kenapa kita harus membuat strategi funneling. Karena bisa menjadi proses yang penting. Dalam menjual suatu produk, akan sulit menjual produk kepada orang yang belum kenal dengan kita pribadi atau bahkan belum mengetahui manfaat dari produk kita.
Pada umumnya, calon pembeli sebelum bertransaksi akan melewati 5 fase, yaitu :
- Awareness (Menyadari)
- Knowledge (Mengerti)
- Liking (Menyukai)
- Conviction (Yakin)
- Purchase (Membeli)
Jadi, jangan heran ketika kita memasang iklan di Facebook Ads untuk pertama kalinya, namun jumlah pembeli tidak sebanding dengan traffic yang datang. Ini terjadi karena ada proses untuk bisa memutuskan membeli sesuatu. Berikut ada sales funnel sederhana yang bisa kita praktekan, diantaranya :
1. Attract Traffic

Pertama kita harus bisa mendatangkan traffic, karena tanpa traffic atau pengunjung maka tahap-tahap selanjutnya akan sulit untuk dilakukan. Untuk mendatangkan pengunjung, kita tidak bisa hanya duduk diam menunggu, namun harus membeli traffic potensial dengan uang, tenaga, atau waktu kita. Kita tinggal memilih ingin menginvestasikan uang kita untuk iklan berbayar seperti Facebook Ads atau menginvestasikan melalui waktu serta tenaga untuk traffic organik seperti SEO (Search Engine Optimization), Facebook personal, dan lain-lain.
2. Membuat Wadah Untuk Para Calon Pembeli Dan Para Pembeli

Wadah ini bermanfaat agar kita bisa mengumpulkan calon pembeli (leads) dan orang-orang yang sudah membeli sebelumnya. Hal ini dilakukan tentu saja karena kita harus memperlakukan calon pembeli dengan perlakuan yang berbeda. Sehingga kita dituntut untuk memiliki dua wadah. Kita bisa memilih wadah yang sesuai dengan apa yang diinginkan.
Jika memilih menggunakan email marketing, maka ini sangat mudah dilakukan karena setiap ada pengguna mengirimkan email, kita bisa langsung masuk ke menu list dan create list. Kemudian kita beri nama dan submit. Lakukan hal serupa untuk calon pembeli, sehingga kita sudah memiliki 2 list yang siap diisi.
3. Membuat Produk Penetrasi

Produk penetrasi adalah produk yang telah kita siapkan untuk penetrasi pasar. Produk ini bisa berupa sesuatu yang murah serta unik atau sesuatu yang gratis.
4. Memberikan Edukasi Di List Calon Pembeli

Di saat kita menggunakan email marketing, orang-orang yang membeli produk penetrasi atau mendownloadnya akan secara otomatis masuk ke list calon pembeli. Kita harus mengedukasi calon pembeli agar bisa memahami keunggulan dari produk kita. Dengan cara ini biasanya orang lebih nyaman dengan promosi kita. Karena melakukan penjualan dengan mengedukasi, bukan dengan memaksa.
5. Memindahkan Data Pembeli Ke Buyer List

Setelah adanya penjualan, kita harus memindahkan email atau database pembeli ke buyer list karena konten promosi antara calon pembeli dan pembeli harus dibedakan. Nilai buyer list jauh lebih berharga dibandingkan dengan list calon pembeli, maka kita harus benar-benar menjaganya. Kita bisa meningkatkan support yang bagus dan bisa memberikan lebih dari apa harapan pembeli.
6. Meningkatkan Kualitas Penjualan

Kita bisa menawarkan produk berkualitas kepada para konsumen sekaligus menawarkan produk-produk yang lebih premium kepada buyer list. Sehingga kesempatan bisa meraup keuntungan menjadi lebih besar. Namun hal ini bisa berhasil jika promosinya dilakukan dengan strategi yang terarah serta tepat sasaran.
(https://invent.id/blog/6-cara-dalam-penggunaan-strategi-funneling/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.