Hanya Ilustrasi-Sumber Gambar :mujibeljawy.blogspot.com |
Hanya Ilustrasi-Sumber Gambar :warofweekly.blogspot.com |
WHO tahun 2008 mencatat jika di benua Afrika sekurangnya ada 40 jutaan orang terjangkit HIV. Ini menurut data resmi, sedangkan semua orang tahu jika angka di lapangan biasanya lebih banyak dua atau tiga kali dari data resmi. Di dunia ini, HIV memang dikenal sebagai pembunuh nomor satu orang-orang kulit hitam. Dalam perkembangan penelitian, banyak saintis dunia yang mengatakan bahwa HIV sengaja diciptakan untuk pemusnahan massal, siapa yang mengatakan:
(1) Doktor Mangari Waathai, Doktor Biologi peraih Nobel di tahun 2004, yang dengan tegas menyatakan jika HIV merupakan senjata biologi yang sengaja diciptakan untuk menghabisi satu etnis manusia. Sejarah HIV tidak berawal dari monyet-monyet yang hidup di Afrika lalu menulari manusia. Ini dusta besar orang-orang Barat. Sebagai orang Afrika. Mangari Waathai mengaku jika kaumnya telah berabad-abad silam hidup berdampingan dengan monyet-monyet di alam liar, namun dahulu tidak ada yang namanya HIV. Sumber: http://www.newmediaexplorer.org/sepp/2004/10/12/wangari_maathai_nobel_calls_aids_weapon_of_mass_destruction.htm atau http://www.news24.com/Africa/News/Nobel-winner-Aids-a-WMD-20041009
(2) Jacob Segal, Profesor Biologi di Humboldt University Jerman, yang berjudul "AIDS: USA Home-made Evil". Dalam tulisannya, Segal meyakini jika Virus HIV berawal bukan dari Afrika, tapi dari Fort Detrick-Maryland, fasilitas penelitian senjata kimia dan biologi rahasia yang dimiliki Pentagon yang didanai Rockefeller, CIA, dan National Institute of Health; dengan cara menggabungkan genom viral dari VISNA dan HTLV-1, karena keduanya nyaris identik dengan genom HIV. Tulisannya bisa dibaca di Journal Science 1985 (227: 173-177) atau Conspiracy theories in American history: an encyclopedia, Volume 1, by Peter Knight, hal 43 dari 299, ini file pdf.
(3) Profesor Willace L. Pannier yang meninggal baru-baru ini mengetahui semua itu dan dia juga meninggalkan catatannya tentang fakta di sekitar HIV. Berita kematiannya di sini. Kematiannya termasuk misterius seperti halnya para saintis lainnya yang juga masih misterius penyebab kematiannya. (artikel di sini)
(1) Doktor Mangari Waathai, Doktor Biologi peraih Nobel di tahun 2004, yang dengan tegas menyatakan jika HIV merupakan senjata biologi yang sengaja diciptakan untuk menghabisi satu etnis manusia. Sejarah HIV tidak berawal dari monyet-monyet yang hidup di Afrika lalu menulari manusia. Ini dusta besar orang-orang Barat. Sebagai orang Afrika. Mangari Waathai mengaku jika kaumnya telah berabad-abad silam hidup berdampingan dengan monyet-monyet di alam liar, namun dahulu tidak ada yang namanya HIV. Sumber: http://www.newmediaexplorer.org/sepp/2004/10/12/wangari_maathai_nobel_calls_aids_weapon_of_mass_destruction.htm atau http://www.news24.com/Africa/News/Nobel-winner-Aids-a-WMD-20041009
(2) Jacob Segal, Profesor Biologi di Humboldt University Jerman, yang berjudul "AIDS: USA Home-made Evil". Dalam tulisannya, Segal meyakini jika Virus HIV berawal bukan dari Afrika, tapi dari Fort Detrick-Maryland, fasilitas penelitian senjata kimia dan biologi rahasia yang dimiliki Pentagon yang didanai Rockefeller, CIA, dan National Institute of Health; dengan cara menggabungkan genom viral dari VISNA dan HTLV-1, karena keduanya nyaris identik dengan genom HIV. Tulisannya bisa dibaca di Journal Science 1985 (227: 173-177) atau Conspiracy theories in American history: an encyclopedia, Volume 1, by Peter Knight, hal 43 dari 299, ini file pdf.
(3) Profesor Willace L. Pannier yang meninggal baru-baru ini mengetahui semua itu dan dia juga meninggalkan catatannya tentang fakta di sekitar HIV. Berita kematiannya di sini. Kematiannya termasuk misterius seperti halnya para saintis lainnya yang juga masih misterius penyebab kematiannya. (artikel di sini)
perkembangan bakteri atau virus yang ada dalam senjata biologi menurut pendapatku tidak jauh berbeda dengan reaksi fisi pada atom uranium 235 cuma bedanya bakteri atau virus pada sejata bilogi lebih cepat berkembang dan menyebar ke segala penjuru di bandingkan bakteri atau virus biasa.
BalasHapus