Selasa, 13 Juli 2010

Proses Hypnosis

Apa yang kami jelaskan di bawah ini adalah proses hypnosis yang mengacu pada praktek hypnosis klasik. Apa itu hypnosis klasik? Hypnosis klasik adalah teori dan praktek hypnosis yang berkembang sebelum masa Dr. Milton H. Erickson. Ciri khas dari hypnosis klasik adalah klien harus melalui fase trance "semacam tidur" sebelum terapi yang sesungguhnya dimulai. Hypnosis klasik adalah teknik hypnosis yang paling populer.

Hypnotherapy bisa saja dilakukan dengan tanpa melalui trance, tapi kebanyakan klien dan hypnotherapist merasa lebih nyaman apabila melakukan terapi dengan gaya hypnosis klasik. Kami mengutamakan prosedur hypnosis klasik dalam setiap sesi hypnotherapy yang kami lakukan. Namun tidak jarang, kami mengunakan waking hypnosis, NLP dan EFT. Semua itu disesuaikan dengan kondisi klien.

1. Pre-Induction
Ketika Anda pertama kali mengetahui suatu informasi tentang kami atau pada waktu bertemu kami, inilah yang disebut Pre-Induction, tahap sebelum dimulai induksi. Setelah Anda mengisi formulir terapi, kami membuka percakapan mengenai masalah Anda, menghilangkan miskonsepsi dan rasa takut Anda terhadap hypnosis, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. Pre-Induction juga disebut tahap Pre-Talk

2. Suggestibility Test / Uji sugestibilitas
Uji sugestibilitas digunakan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki tipe physical suggestibility (sugestibilitas fisik) atau emotional suggestibility (sungestibilitas perasaan). Mengetahui tipe sugestibilitas seseorang sangat penting untuk menentukan tipe induksi yang digunakan dan teknik terapi yang cocok.

3. Induction / Induksi
Induksi (dalam bahasa hypnosis) adalah cara yang digunakan oleh hypnotist untuk membimbing klien mengalami trance hypnosis. Trance hypnosis adalah suatu kondisi kesadaran dimana bagian kritis pikiran sadar tidak aktif, sehingga klien sangat reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hypnotist.

Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk induksi. Akan sangat panjang dan terlalu teknis bila kami jelaskan disini. Cukup Anda perhatikan satu hal penting ini: Syarat utama agar proses induksi berjalan lancar adalah Anda harus bersedia dihipnotis. Bila Anda menolak dihipnotis maka kami atau siapapun tidak akan mampu menghipnotis Anda. Hypnosis tidak bisa diterapkan secara paksa.

4. Deepening
Deepening merupakan kelanjutan dari induksi. Tujuannya dari penggunaan teknik deepening adalah untuk membuat klien semakin suggestible (meningkatkan kemampuan untuk menerima sugesti). Kita mengenal ada beberapa tingkatan trance hypnosis. Secara sederhana kita bisa membagi tingkatan trance hypnosis menjadi light trance, medium trance, deep trance atau somnambulism. Somnambulism adalah kondisi mental dimana pikiran subjek menjadi sangat sugestif. Level trance hypnosis yang paling tepat untuk terapi ataupun untuk stage hypnosis adalah somnambulism.

Oleh karena itu, apabila setelah induksi seorang klien belum mencapai kondisi somnambulism, hypnotist perlu melakukan deepening dengan teknik tertentu yang bisa membuat klien mengalami somnambulism. Untuk mengetahui tingkat tance hypnosis yang dialami klien, hypnotist bisa melakukan trance level test, atau bagi hypnotist yang berpengalaman cukup melihat dari tanda-tanda yang ditunjukkan klien.

5. Terapi Pikiran Dimulai
Banyak hypnotist pemula yang kurang memahami bahwa dalam menjalankan hypnotherapy, ada teknik-teknik tertentu yang harus dikuasai. Sering kali ada hypnotist pemula yang karena sudah menguasai teknik induksi (membimbing orang mengalami trance hypnosis), maka dia merasa sudah menguasai seluruh ilmu hypnosis.

Misalkan komputer dengan OS Windows, teknik induksi hanyalah password. Orang yang mengetahui password dan berhasil membuka windows belum tentu memahami cara mengoperasikan atau membuat program komputer dengan benar, salah-salah malah bisa merusaknya. Begitu juga dengan hypnosis, orang yang baru bisa menghipnotis belum tentu bisa melakukan terapi untuk menyelesaikan masalah yang serius.

Dalam banyak kasus, memberi sugesti secara langsung (direct suggestion) memang sangat efektif dan sudah bisa membuat klien mengalami perubahan drastis. Namun apabila masalah yang dihadapi klien sebenarnya disebabkan oleh peristiwa traumatik di masa lalu, maka perlu dilakukan teknik khusus seperti age regression, time line therapy, hipnoanalisa, forgiveness therapy, chair therapy, atau teknik-teknik lainnya.

6. Terminasi / Mengakhiri Sesi Hypnotherapy
Inilah bagian yang kami suka. Karena begitu klien membuka mata, kami sering melihat senyum yang ceria dan mata berbinar. Itulah mengapa kami selalu ketagihan melakukan hypnotherapy. Membangunkan klien dari hypnosis adalah hal yang paling mudah dan menyenangkan, lebih mudah daripada membangunkan remaja di hari minggu. Siapapun tidak perlu takut dihipnotis karena takut tidak bisa bangun. Sepanjang sejarah penggunaan hypnosis yang saya tahu, tidak satupun orang yang tidak bisa bangun dari kondisi hypnosis. (hypnosis45.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda dan Berbagilah Di Sini.